TXTdari Twitter: Hacker Bjorka, Bahas Munir Dalam Artikelnya 'Who Killed Munir?'

November 21, 2022
Hacker Bjorka yang menggemparkan Indonesia dengan aksinya membocorkan data pribadi masyarakat Indonesia dan juga pemerintah. 

Hacker Bjorka makin ramai diperbincangkan dengan kemunculannya dalam akun Twitter Bjorka @bjorkanism, yang dalam beberapa saat pengikutnya mencapai puluhan ribu hingga menjadi trending topik di Twitter. Dalam cuitannya dia mengaku berasal dari Warsawa, Polandia, ia juga menyenggol beberapa pejabat Indonesia seperti Menkominfo Johnny G. Plate, Erick Thohir, Puan Maharani, Penggiat Media Sosial Arya Permadi atau Abu Janda dan Denny Siregar. 

Bjorka juga menge-Tweet soal Kasus Pembunuhan Munir yang diungkapkan dalam artikel di situs telegra.ph https://telegra.ph/Who-Killed-Munir-09-10 "Who Killed Munir" yang selengkapnya di blogtxtdari.blogspot.com

Akun Twitter Bjorka sendiri pun sudah tidak ada atau deactivated dikarenakan kena suspend Twitter dan situs https://telegra.ph/Who-Killed-Munir-09-10 pun sudah tidak ada (404 page does not exist)

Bjorka
@bjorkanism
yea i know u guys have been waiting for this. So who killed this good man?

11 September 2022

I will give you a name if you ask who
was behind Munir's murder. He is
Muchdi Purwopranjono who currently
serves as Chairman of the Berkarya
Party.

Munir was the coordinator of KontraS,
who was very vocal and revealed that
the perpetrators of the kidnapping of 13
activists in the period 1997-1998 were
members of Kopassus, knovwn as the
Operation Team Mawar.
members of Kopassus, known as the
Operation Team Mawar.

As a result of the disclosure, Muchdi
Purwopranjono, the Commander
General (Danjen) of Kopassus, became
displeased with Munir. As a result,
Muchdi had to be dismissed from his
new position for 52 days.

Muchdi was appointed Head of BIN
Deputy V on March 27, 2003. "A position
that opens up many opportunities to
stop the activities of the victim of the
late Munir that has harmed the
defendant,"

Muchdi used BIN's non-organic network,
Pollycarpus Budihari Priyanto, a pilot of
PT Garuda Indonesia Airways, to kill
Munir's soul. Because at that time, it
was known that Munir would fly to the
Netherlands using Garuda Indonesia.


was known that Munir would fly to the
Netherlands using Garuda Indonesia.

Pollycarpus was then arranged as an
aviation security staff so he could take
any PT Garuda Indonesia Airways flight,
including the plane Munir would later
board.

Furthermore, it is explained how
Pollycarpus made a recommendation
letter to PT Garuda Indonesia Airways
to be placed in corporate security. The
draft letter was typed by Pollycarpus
using a computer in the staff room of
Deputy V BIN. After completion, the
letter was then corrected by witness
Budi Santoso who had asked, "What is
this for?"

Budi Santoso who had asked, "What is
this for?"

Polly replied, "Sir, I want to join
corporate security because there are
many problems at Garuda." Budi
Santoso was also willing to correct the
letter because he knew Polly was
Muchdi's non-organic network.

Polly then brought the letter to Muchdi's
room. After a few days, Polly told Budi
Santoso, "Sir, I have an assignment from
Mr. Muchdi Purwopranjono to kill
Munir."

The letter was then signed and put in an
BIN's envelope numbered R
451/VII/2004, which was then handed
over directly by Polly to Indra Setiawan,
President Director of PT Garuda
Indonesia Airways. Polly was finally
assigned as a corporate security staff as
requested.

assigned as a corporate security staff as
requested.

Next, Polly called Munir's cellphone,
which Suciwati received, to ask when
Munir would be leaving. Suci replied
that her husband would depart Monday,
September 6, 2004, on a Garuda Boeing
747-400 flight number GA-974.

Polly also arranged to be able to join the
flight as an extra crew. Polly was
supposed to be the primary pilot for
flights to Peking, China, from
September 5 to September 9, 2004.

So on Monday night, Polly managed to
fly a plane with Munir, which departed
from Soekarno-Hatta airport. At 23.32
WIB, after flying for about 120 minutes,
the aircraft landed at Singapore Changi
Airport.

the aircraft landed at Singapore Changi
Airport.

Polly, who had already met Munir, took
the victim to Coffee Bean via Gate 42.
Munir waited for Polly, who ordered
two drinks, one of which had been
given arsenic poison to the victim.
Munir finished the drink Polly gave him.

Next, Munir returned to the plane to
continue the flight. Meanwhile, Polly
returned to Jakarta. Tuesday at around
10.47 am, Polly contacted Budi Santoso
and said: "Founding big fish in
Singapore."

and said: "Founding big fish in
Singapore.

Meanwhile, Munir died two hours
before the plane landed over the
Romanian sky at Amsterdam Schipol
Airport, the Netherlands. Based on the
autopsy results of the Dutch authorities,
Munir's body contained 3.1 milligrams of
arsenic poison. There is a court process
in this case. However, the veil of
mystery was never clearly revealed.

The judge's verdict on the defendant
Muchdi on Wednesday, December 31,
2008, was far from the prosecutor's
demands of 15 years in prison.
"Declaring that the defendant is not
legally and convincingly proven to have
planned the murder of Munir, according
to the prosecutor's indictment," said
Chairman of the Panel of Judges
Suharto.

Chairman of the Panel of Judges
Suharto.

Three people who once sat in the prison
chair on charges of committing Munir's
murder have breathed free air. Indra
Setiawan, former President Director of
PT Garuda Indonesia, who was
sentenced by a panel of judges to
participate in making fake letters, has
been released after serving one year in
prison. Pollycarpus, accused of being the
executioner of Munir's murder, was
released on September 28, 2014.
Meanwhile, Muchdi was even cleared on
charges of plotting to kill the activist.

Do not forget that A.M Hendropriyono
served as chairman of BIN, and
Megawati served as President. So there
is no way a deputy can act alone.

Megawati served as President. So there
is no way a deputy can act alone.

President Joko Widodo (Jokowi) has
also promised to resolve cases of past
human rights violations, one of which is
the murder case of human rights activist
Munir.

Jokowi promises to resolve Munir's
death case were again billed. Because
since the contract was made, Munir's
case is still being handled.

The case of Munir's death is even
threatened with immediate expiration if
there is no prosecution or the patient's
status does not change to a severe
human rights violation. What happened
with your promise Mr. President?

Terjemahan 'Who Killed Munir' oleh akun kulino bareng @MHassbur

https://twitter.com/MHassbur
Who Killed Munir?
Saya akan memberi Anda nama jika Anda bertanya siapa yang berada di balik pembunuhan Munir. Dia adalah Muchdi Purwopranjono yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya.

Munir adalah koordinator KontraS yang sangat vokal mengungkapkan bahwa pelaku penculikan 13 aktivis
periode 1997-1998 adalah anggota Kopassus yang dikenal dengan Tim Operasi Mawar.

Akibat pengungkapan itu, Muchdi Purwopranjono, Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, menjadi tidak
senang dengan Munir. Akibatnya, Muchdi harus diberhentikan dari jabatan barunya selama 52 hari.

Muchdi diangkat sebagai Kepala Deputi V BIN pada 27 Maret 2003. "Posisi yang membuka banyak peluang untuk menghentikan aktivitas korban mendiang Munir yang merugikan terdakwa," Muchdi memanfaatkan jaringan nonorganik BIN, Pollycarpus Budihari Priyanto, pilot PT Garuda Indonesia Airways, untuk membunuh jiwa Munir.
Karena saat itu diketahui Munir akan terbang ke

Muchdi memanfaatkan jaringan nonorganik BIN, Pollycarpus Budihari Priyanto, pilot PT Garuda Indonesia Airways, untuk membunuh jiwa Munir.
Karena saat itu diketahui Munir akan *terbang ke Belanda menggunakan Garuda Indonesia. Pollycarpus kemudian ditempatkan sebagai staf keamanan penerbangan sehingga dia bisa mengambil penerbarngan PT Garuda Indonesia Airways, termasuk pesawat yang nantinya akan ditumpangi Munir.

Lebih lanjut dijelaskan bagaimana Pollycarpus membuat surat rekomendasi kepada PT Garuda Indonesia Airways untuk ditempatkan di corporate security. Draf surat itu diketik Pollycarpus
menggunakan komputer di ruang staf Deputi V BIN. Setelah selesai, Surat itu kemudian dikoreksi oleh saksi
Budi Santoso yang sempat bertanya, "Ini untuk apa?"
Polly menjawab, "Pak, saya mau ikut corporate security karena banyak masalah di Garuda." Budi Santoso juga bersedia mengoreksi surat tersebut karena mengetahui Polly adalah jaringan nonorganik Muchdi. 

Polly kemudian membawa surat itu ke kamar Muchdi. Selang beberapa hari, Polly memberi tahu Budi Santoso, "Pak, saya mendapat tugas dari Pak Muchdi

Polly kemudian membawa surat itu ke kamar Muchdi. Selang beberapa hari, Polly memberi tahu Budi Santoso, "Pak, saya mendapat tugas dari Pak Muchdi Purwopranjono untuk membunuh Munir." Surat tersebut kemudian ditandatangani dan dimasukkan ke dalam amplop BIN bernomor R-451/VI/2004, yang kemudian diserahkan langsung oleh Polly kepada Indra Setiawan, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Airways. Polly akhirnya ditugaskan sebagai staf keamanan perusahaan seperti yang diminta.
Selanjutnya Polly menelepon ponsel Munir yang diterima Suciwati untuk menanyakan kapan Munir akan berangkat. Suci menjawab bahwa suaminya akan
berangkat Senin, 6 September 2004, dengan pesawat Garuda Boeing 747-400 nomor penerbangan GA-974.

Polly juga mengatur agar bisa ikut penerbangan sebagai extra crew. Polly seharusnya menjadi pilot utama untuk penerbangan ke Peking, Cina, dari 5
September hingga 9 September 2004. Maka pada Senin malam, Polly berhasil menerbangkan pesawat bersama Munir yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta. Pukul 23.32 WIB, setelah terbang
sekitar 120 menit, pesawat mendarat di Bandara Changi Singapura. Polly yang sudah lebih dulu bertemu dengan Munir membawa korban ke Coffee Bean
melalui Gerbang 42. Munir menunggu Polly yang


melalui Gerbang 42. Munir menunggu Polly yang memesan dua minuman yang salah satunya sudah diberikan racun arsenik kepada korban. Munir menghabiskan minuman yang diberikan Polly.

Selanjutnya, Munir kembali ke pesawat untuk melanjutkan penerbangan. Sementara itu, Polly kembali ke Jakarta. Selasa sekitar pukul 10.47, Polly
menghubungi Budi Santoso dan mengatakan:
"Menemukan ikan besar di Singapura." Sementara itu, Munir meninggal dua jam sebelum pesawat mendarat di atas langit Rumania di Bandara Schipol Amsterdam, Belanda. Berdasarkan hasil otopsi pihak berwenang Belanda, tubuh Munir mengandung 3,1 miligram racun arsenik. Ada proses pengadilan dalam kasus ini.
Namun, tabir misteri tidak pernah terungkap dengan jelas.

Putusan hakim terhadap terdakwa Muchdi pada Rabu, 31 Desember 2008, jauh dari tuntutan jaksa 15 tahun penjara. "Menyatakan terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan merencanakan pembunuhan Munir, sesuai dakwaan jaksa," kata Ketua Majelis Hakim Suharto. Tiga orang yang pernah duduk di kursi penjara atas tuduhan melakukan pembunuhan Munir menghirup udara bebas. Indra Setiawan, mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia yang divonis
Direktur Utama PT Garuda Indonesia yang divonis majelis hakim karena ikut membuat surat palsu, telah dibebaskan setelah menjalani satu tahun penjara.
Pollycarpus, yang dituduh sebagai algojo pembunuhan Munir, dibebaskan pada 28 September 2014.
Sementara itu, Muchdi bahkan dibebaskan dari tuduhan merencanakan pembunuhan terhadap aktivis tersebut.

Tak lupa A.M Hendropriyono menjabat sebagai ketua BIN, dan Megawati menjabat sebagai Presiden. Jadi tidak mungkin seorang deputi bisa bertindak sendiri.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga berjanji akan menuntaskan kasus pelanggaran HAM masa lalu, salah satunya kasus pembunuhan aktivis HAM Munir. Janji Jokowi untuk menuntaskan kasus kematian Munir kembali ditagih. Karena sejak kontrak dibuat, kasus Munir masih dalam penanganan. Kasus kematian Munir bahkan terancam kadaluarsa jika tidak ada penuntutan atau status pasien tidak berubah menjadi pelanggaran HAM berat. Apa yang terjadi dengan janji Anda Pak Presiden?

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Disqus
Tambahkan komentar Anda

No comments